MenurutDra. Susi Hardjati, M.AP, selaku ketua tim abdimas (pengabdian masyarakat) menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga agar dapat membangun semangat wirausaha dalam hal pembuatan sabun cair home made. This training is motivated by the situation of housewives who spend time with less useful activities. On the other hand, making bags and wallets by using makrame techniques is developing in the community. For that, it is necessary to provide training to housewives to increase knowledge and skills about makrame. The method used is training which is divided into two stages, namely the stage of giving material and practice guided by the PPM team and six tutors. Increased knowledge is obtained from the difference in scores of participants after pretest and post-test. The results of the pre-test showed that only eightparticipants who received a score of ? 60, at post-test increased to 22 participants who received a score of ? 60. The conclusion of this activity is the knowledge and skills of the trainees increased. Keywords Makrame, Art, Skills, Housewives Figures - available via license CC BY-SAContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 115 PELATIHAN KETERAMPILAN MAKRAME BAGI IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LINGKAR BARAT KOTA BENGKULU MAKRAME SKILLS TRAINING FOR HOUSEWIVES IN LINGKAR BARAT SUB-DISTRICT, BENGKULU CITY Oleh Dwi Anggraini, Hasnawati, Dalifa PGSD FKIP Universitas Bengkulu Email dwianggraini ABSTRACT This training is motivated by the situation of housewives who spend time with less useful activities. On the other hand, making bags and wallets by using makrame techniques is developing in the community. For that, it is necessary to provide training to housewives to increase knowledge and skills about makrame. The method used is training which is divided into two stages, namely the stage of giving material and practice guided by the PPM team and six tutors. Increased knowledge is obtained from the difference in scores of participants after pretest and post-test. The results of the pre-test showed that only eightparticipants who received a score of ≥ 60, at post-test increased to 22 participants who received a score of ≥ 60. The conclusion of this activity is the knowledge and skills of the trainees increased. Keywords Makrame, Art, Skills, Housewives PENDAHULUAN Saat ini di media sosial banyak informasi tentang cara membuat tas, dompet, gantungan dinding, kerai pintu ataupun jendela dari tali kur. Keterampilan membuat benda menggunakan tali kur ini disebut dengan makrame. Makrame adalah salah satu cabang seni rupa yang merupakan teknik tekstil tertua yang dibuat dengan cara menyimpul beberapa tali maupun benang menjadi suatu bentuk berpola dekoratif-geometrik Asriyani, 2013. Makrame merupakan keterampilan yang menarik dan dapat mengembangkan kreativitas, tidak membutuhkan biaya yang banyak, hanya membutuhkan ketekunan dan keuletan Muthi’ah, 2013. Hal ini sangat cocok apabila dilatihkan pada ibu-ibu rumah tangga yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan “mengutak-atik” handphone HP dibandingkan menggunakan tangannya untuk mengembangkan kreativitas. Selain itu, mereka juga suka berkumpul tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat. Terkait dengan persoalan di atas, Trisnawati dkk 2018 dalam artikelnya yang berjudul “Pelatihan Membuat Tas Makrame Bagi Remaja Putus Sekolah di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang” mengungkapkan bahwa pelatihan makrame ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang. Keterampilan makrame juga dapat menambah income generating. Pembuatan keterampilan makrame dengan model yang unik dan pemilihan warna yang menarik akan diminati oleh masyarakat. Ditambah lagi jika dikemas menggunakan packaging yang Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 116 menarik. Tentunya hal ini dapat mengembangkan kreativitas sekaligus menambah uang belanja ibu-ibu rumah tangga, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18 kelurahan Lingkar Barat Bengkulu. Hartati dan Kurniasari 2017, mengungkapkan bahwa setelah mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan membuat tas dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame, mahasiswa memiliki pemahaman tentang kewirausahaan dan jenis usaha yang berbasis kreativitas dan kerajinan tangan, salah satunya yaitu membuat tas dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame. Ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat banyak menghabiskan waktu luangnya dengan berkumpul dan mengobrol. Hal ini terkesan membuang-buang waktu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Di lain sisi, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan pribadi sebagai wanita sangat banyak. Sehingga diperlukan tambahan uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai wanita, ibu-ibu rumah tangga memerlukan kegiatan agar kebutuhan tersebut dapat terpenuhi secara mandiri tanpa meminta uang tambahan dari suami. Untuk itu dirasa sangat penting untuk diadakannya pelatihan keterampilan makrame bagi ibu-ibu rumah tangga di Komplek Pepabri RT 14 dan RT 18Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu, mengingat manfaat yang didapatkan melalui pelatihan ini sangat besar, maka diharapkan pelatihan dapat segera dilaksanakan agar mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang makrame dan memanfaatkan keterampilan tersebut untuk menambah income generating. METODE PENGABDIAN Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu tanggal 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 pada 31orang ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 di Kelurahan Lingkar Barat Kota Bengkulu. Metode yang digunakan yaitu pelatihan yang dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap pemberian materi dan praktik pembuatan dompet makrame. Penyampaian materi mencakup teori-teori dan segala sesuatu terkait dengan makrame, seperti sejarah, simpul-simpil yang digunakan dalam makrame, alat dan bahan, serta contoh-contoh karya seni makrame. Setelah mendapatkan materi, tim PPM menyajikan vidoe tutorial cara menyimpul simpul persegi/simpul dasar dan simpul kait ganda/simpul lilit. Kemudian peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk praktik membuat dompet makrame yang dipimpin oleh satu orang tutor per kelompok. Praktik membuat dompet makrame tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan, maka peserta diperkenankan untuk melanjutkan pekerjaannya di rumah dan membawanya kembali pada pertemuan berikutnya. Disela pertemuan berjarak satu minggu, tim PPM memonitoring untuk melihat perkembangan peserta dalam membuat dompet makrame. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi untuk mengamati proses kegiatan pelatihan dimulai dari pemberian materi hingga praktik. Selain observasi, tes juga dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang makrame yang dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu sebelum diberikan pelatihan pre-test dan setelah pelatihan diberikan pos-test. 117 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 HASIL DAN PEMBAHASAN Observasi Proses Pembuatan Dompet Makrame dari Tali Kur 1. Pemberian Materi Makrame Pelatihan keterampilan membuat dompet dari tali kur menggunakan teknik makrame dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 di gedung PNPM Komplek Pepabri Lingkar Barat. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 31 orang peserta yaitu ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu, dengan dibantu oleh 6 orang mahasiswa PGSD Universitas Bengkulu sebagai tutor yang telah dilatih sebelumnya. Kegiatan ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu pemberian materi dan praktik membuat dompet dengan menggunakan teknik makrame. Sebelum pemberian materi, diadakan acara pembukaan yang dibuka secara resmi yang diwakili oleh ibu Ketua RT 14 Kelurahan Lingkar Barat. Pada tahap pertama dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 pukul WIB s/ WIB. Tim PPM memberikan materi yang berkaitan dengan pengertian dan sejarah makrame, jenis-jenis simpul dan karya atau benda yang dapat dibuat dengan menggunakan teknik makrame. Pada tahap ini, peserta mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim PPM dan dilakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan. Peserta tampak antusias. Makrame atau masyarakat umum mengenalnya dengan sebutan menyimpul menggunakan tali merupakan sesuatu yang sekarang sedang menjadi trend di masyarakat. Banyak orang menggunakan tas, dompet, gantungan dan aksesoris dari tali kuryang disimpul. Namun mereka belum mengetahui asal mula makrame tersebut. 2. Praktik Membuat Dompet Menggunakan Teknik Makrame Pada tahap kedua yaitu praktik membuat dompet. Sebelumnya, Tim PPM membagi peserta menjadi lima kelompok dan menempatkan satu orang tutor pada tiap-tiap kelompok. Setiap peserta telah mendapatkan alat dan bahan seperti tali 2 meter, inner dompet 20 cm x 10 cm, jarum dan benang. Tim PPM mempraktikkan terlebih dahulu macam-macam simpul yang akan digunakan dalam membuat dompet dan juga yang sering digunakan dalam membuat tas. Adapun simpul yang digunakan yaitu simpul persegi simpul dasar dan simpul kait ganda simpul lilit. Tim PPM mempratikkan simpul-simpul tersebut dengan menggunakan bantuan tayangan video tutorial yang telah dibuat sebelumnya. Namun penggunaan media video untuk menyampaikan materi simpul kurang efektif. Dengan kondisi seperti ini, keberadaan tutor dalam tiap kelompok sangat membantu. Pada tahap awal peserta membuat simpul dasar sebanyak 14 buah sebagai kepala dompet. 14 buah kepala tersebut terdiri dari 2 warna ungu/abu-abu dan 12 warna hitam. Simpul kepala yang sudah jadi kemudian disusun berjejer, dan dilanjutkan dengan menggabungkan simpul-simpil tersebut dengan menggunakan simpul dasar. Proses ini sudah di dampingi oleh tim PPM dan tutor. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 118 Gambar 1. Square Knot Simpul Persegi Asriyani, 2013 Gambar 2. Simpul Berbentuk Tikar Sebelum Disatukan dengan Inner Instan Sumber dokumentasi Dwi Anggraini Gambar 3. Pendampingan Tim PPM dan Tutor kepada Peserta Pelatihan dalam Membuat Simpul Persegi Kepala Sumber Dokumentasi Dwi Anggraini Dalam membuat dompet dengan inner instan ini dibuat dengan teknik tikar. Saat membuat kepala, hampir seluruh peserta dapat membuat kepala dengan mudah. Kepala dibuat menggunakan simpul persegi atau simpul dasar. Pada saat menyatukan dua buah kepala dengan simpul dasar, peserta mulai mengalami kesulitan. Peserta tidak konsisten melihat posisi tali yang akan disimpul, sehingga perlu beberapa kali bongkar pasang simpul. Namun demikian, peserta tetap memperbaiki simpul yang dibuat agar sesuai dengan yang diharapkan. Setelah tiga tingkat simpul dasar dari kepala samai simpul dasar, selanjutnya adalah menentukan tulang untuk melilitkan simpul kait ganda simpul lilit untuk membuat motif bunga melati pada dompet. Simpul kait ganda dilakukan berlawanan. Pada tahap ini hampir seluruh peserta merasa kesulitan dalam menentukan tulang dan melilitkan tali kur. Rata-rata mereka kesulitan memutuskan tali yang benar untuk dijadikan tulang dan melakukan lilitan yang benar ke kiri atau ke kanan. Gambar 4. DoubleHalf Hitch Simpul Kait Ganda Asriyani, 2013 Pertemuan hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 selesai pada pukul WIB. Namun peserta belum berkeinginan beranjak dari tempat duduknya dikarenakan sedang asyik 119 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 membuat simpul. Peserta yang belum menyelesaikan simpulnya wajib menyelesaikan simpulnya di rumah. Selama peserta melakukan praktik membuat dompet,tim PPM melakukan pengamatan terhadap perkembangan keterampilan peserta. Tim melihat bahwa sebagian besar peserta mampu membuat simpul dasar awal kepala dan menyambungkan setiap kepala menjadi rangkaian utuh. Namun untuk menyimpul pada langkah selanjutnya, ada beberapa peserta yang sulit menemukan alur menyimpul sehingga harus selalu bertanya dengan tim. Walaupun demikian, ada juga beberapa orang peserta yang dengan mudah dapat memahami alur simpul dompet dan dapat menyelesaikan kegiatan menyimpul dengan baik. Tim PPM memonitoring kerja peserta yang diselesaikan di rumah. Pada hari Selasa tanggal 31 Juli 2018 pukul WIB, tim PPM mengumpulkan kembali peserta pelatihan di gedung PNPM untuk memantau perkembangan tugas yang telah diberikan. Kesulitan menentukan tulang untuk dijadikan motif tidak lagi dialami kebanyakan peserta, namun masih ada juga peserta yang kesulitan. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2018 pukul WIB di gedung PNPM. Pada tahap ini, tim PPM membagikan inner dompet yang telah disediakan. Inner dompet ini merupakan inner instan berukuran 20x10 cm. setelah semua peserta mendapatkan inner, mereka mencocokkan simpul yang telah dibuat dengan inner yang didapat. Peserta yang menyimpul terlampau panjang, maka harus membuka kembali simpul tersebut agar sesuai dengan inner. Begitupun sebaliknya, peserta yang menyimpul namun belum sesuai dengan ukuran inner, maka harus menambah simpul terlebih dahulu. Setelah semua peserta menyesuaikan antara simpul dan inner, tim PPM membagikan gunting, korek, jarum, dan benang. Gunting digunakan untuk menggunting sisa tali kur yang terlampau panjang, korek digunakan untuk membakar dan mengelem tali yang sudah dipotong tadi agar tidak berantakan, serta jarum dan benang untuk menjahitkan atau menyatukan inner dan simpul. Pada saat menjahit, peserta lebih mudah melakukannya dibandingkan dengan membuat simpul. Peserta degan sigap mampu menyatukan simpul dan dompet, walaupun sesekali ada beberapa peserta yang bertanya karena tidak berani mengambil keputusan tentang cara menjahit inner dompet. Gambar 5. Dompet Makrame Sumber dokumentasi Dwi Anggraini 3. Tes Untuk mengukur pengetahuan peserta pelatihan membuat dompet berbahan tali kur menggunakan teknik makrame dilakukan tes sebanyak dua tahap. Tahap pertama tes dilakukan sebelum pelatihan dimulai pre-test dan tahap kedua setelah pelatihan dilaksanakan post-test. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 120 Berdasarkan pengolahan data, hasil tes dapat dirincikan pada tabel berikut ini. Tabel 1. Persentase Hasil Pre-test Guru Sasaran Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar peserta belum mengetahui tentang sejarah dan seluk beluk tentang karya makrame. Hal ini terlihat lebih dari 50% peserta mendapat nilai ≤ 59. Setelah diberikan pre-test, peserta diberikan materi tentang makrame serta praktik membuat karya makrame berupa dompet dengan menggunakan bahan tali kur. Di akhir kegiatan peserta diberikan posttest untuk melihat tingkat keberhasilan pengetahuan peserta terhadap keterampilan makrame. Adapun hasil post-test dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Persentase Hasil Post-test Guru Sasaran Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa lebih dari 50% peserta pelatihan mencapai nilai ≥ 60, artinya guru sasaran sudah memahami tentang segala sesuatu tentang karya makrame. Pembahasan Makrame merupakan istilah yang baru bagi khalayak sasaran kegiatan PPM ini, tetapi tidak untuk kerajinan membuat tas, dompet atau segala sesuatu yang berkaitan dengan tali kur. Kerajinan makrame dapat digunakan sebagai benda fungsional berupa aksesori aksesori rumah/aksesori busana Sartini, 2011. Seperti halnya kerajinan membuat tas atau dompet dengan menggunakan tali kur sebagai bahan utama sudah banyak diminati khalayak ramai dan sudah ada komunitas yang memfailitasi untuk mengadakan pelatihannya dengan membayar sejumlah biaya. Hanya saja peserta belum memiliki kesempatan dan biaya untuk mengikuti pelatihan. Hal ini dikarenakan biaya pelatihan tersebut tergolong mahal untuk ibu-ibu rumah tangga dengan kelas ekonomi menengah ke bawah. Oleh sebab itu, peserta pelatihan sangat antusias dengan adanya pelatihan membuat dompet dari tali kur dengan menggunakan teknik makrame. Makrame merupakan bagian dari seni rupa. Makrame menggunakan unsur seni rupa yang dapat dinikmati oleh mata dan diapresasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Sumanto 2011, yang mengatakan bawa seni rupa merupakan cabang seni yang penciptaanya menggunakan elemen atau unsur seni rupa dan dapat diapresiasi oleh panca indera. Dalam hal ini, makrame merupakan seni rupa terapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk dalam seni kerajinan/kria. Berdasarkan hasil observasi, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam membuat karya makrame meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pretest dan post-test yang diberikan kepada khalayak sasaran. Hasil pretest menunjukkan lebih 50% peserta belum memiliki pengetahuan tentang makrame. Hal ini dapat dirincikan sebagai berikut 1 sebanyak 8 orang peserta atau 25,8% mendapat skor ≥ 60, dan 2 sebanyak 23 orang peserta atau 74,19 % mendapat skor ≤ 59. Setelah diberikan materi pelatihan dan praktiknya, terdapat peningkatan hasil tes, yaitu lebih dari 50% telah memiliki pengetahuan tentang makrame dengan rincian sebai berikut 1 sebanyak 22 orang peserta 121 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 atau 70,97 % mendapat skor ≥ 60, dan 2 sebanyak 9 orang peserta atau 29,03% mendapat skor ≤ 59. Dengan demikian pengetahuan peserta terhadap makrame meningkat sebanyak 45,17%. Setelah mendapatkan materi, peserta kemudian praktik membuat karya makrame yaitu dompet. Menurut Soemarjadi 1992, proses pembuatan karya makrame terdiri dari proses periapan desain motif, persiapan bahan, persiapan alat dan terakhir proses menyimpul. Tahap pertama yaitu menentukan motif. Motif yang dibuat yatu motif melai. Motif ini ditentukan oleh tim PPM. Tim memilihkan motif yang sedikit dan sederhana. Karena peserta belum mengetahui motif apa yang mudah untuk pemula. Tahap kedua yaitu menyiapkan alat dan bajan. Adapun bahan yang digunakan yaitu tali kur warna hitam ungu dan hitam abu-abu dan inner instan. Alat yang digunakan yaitu jarum dengan ukuran besar, benang, gunting, dan korek api. Karya yang dibuat yaitu dompet. Langkah selanjutnya yaitu membuat simpul. Untuk membuat motif melati simpul yang digunakan yaitu simpul kait ganda/simpul lilit dan juga simpul persegi/simpul dasar. Namun secara keseluruhan simpul yang dominan digunakan yaitu simpul persegi/dasar. Simpul kait ganda berperan membentuk motif. Langkah terakhir adalah finishing yaitu menyatukan tali kur yang telah disimpul dengan inner instant yang sudah disiapkan. Simpul-simpul tali kur membentuk garis. Pada karya makrame dompet yang dibuat, garis yang digunakan yaitu garis lengkung dan garis lurus. Menurut Aminuddin 2009, garis terdiri dari garis lurus berkesan tegas dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral atau pilin berkesan luwes. Garis lurus terlihat pada pola bunga melati warna ungu/abu-abu dan garis-garis yang diciptakan antara simpul persegi. Selain garis, karya makrame menggunakan warna, antara lain hitam, abu-abu dan ungu. Warna-warna yang digunakan tidak tergolong pada warna primer. Karena menurut Aminuddin 2009, warna primer terdiri dari kuning, merah dan biru. Sedangkan warna sekunder adalah perpaduan dari dua warna seperti hijau, ungu dan lain sebagainya. Pada karya dompet makrame yang dibuat, tekstur dompet dapat terasa. Tekstur semacam ini disebut dengan tekstur nyata, yaitu tekstur yang dimiliki oleh sebuah hasil karya seni antara indera peraba dan penglihatan terasa sama. Tekstur merupakan sifat dan keadaan permukaan bidang benda Kamaril, 2006. Tekstur dompet makrame cenderung kasar atau tergantung pada tekstur tali kurnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu memiliki pengetahuan tentang makrame. b. Ibu-ibu rumah tangga RT 14 dan RT 18 Kelurahan Lingkar Barat Bengkulu memiliki keterampilan dalam membuat dompet menggunakan teknik makrame. Saran Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut. a. Keterampilan makrame membutuhkan teknik dan keterampilan yang baik. Dengan demikian, dibutuhkan waktu yang banyak agar peserta mahir dalam membuat keterampilan makrame. Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 122 b. Jika menggunakan inner instan, maka sebaiknya inner tersebut diberikan di awal pelatihan agar peserta dapat menentukan seberapa banyak simpul yang perlu dibuat untuk membuat dompet dengan menggunakan inner instan. Hal ini lebih efektif agar tidak terjadi bongkar pasang dalam menyimpul. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin, 2009, Apresiasi dan Ekspresi Seni Rupa, Bandung Puri Pustaka. Asriyani, I, 2013, Inspirasi Makrame,Surabaya Tiara Aksa. Hartati, I, & Kurniasari, L. 2018. Penumbuhkembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikur. Abdimas Unwahas, 21. Kamaril, C, 2006, Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan, Modul Universitas Terbuka. Jakarta Universitas Terbuka. Muthi’ah, W, 2013, Teknik Makrame Dalam Tren Fashion, Jurnal Serat Rupa, Vol. 1, Hal 35-46. Sartini, 2011, Pengembangan Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan Penelitian, Program Studi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta. Soemarjadi, Ramanto, M, & Zahri, W, 1992, Pendidikan Keterampilan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan. Sumanto, 2011, Pendidikan Seni Rupa Di Sekolah Dasar, Malang Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Trisnawati, D, Ranelis, R., Wendra, W, Prasilia, L, Ediantes, E, 2018, Pelatihan Membuat Tas Makrame bagi Remaja Putus Sekolah Di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang, Batoboh, 32, 128-136. 123 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 Lampiran SOAL PRETEST/ POSTEST Berilah tanda silang pada jawaban yang benar di lembar jawaban yang disediakan! 1. Untuk membuat benda hias bisa menggunakan teknik simpul yang dinamakan .... A. Menghias B. Merangkai C. Meronce D. Makrame 2. Makrame berasal dari bahasa ... A. Arab B. Spanyol C. Turki D. Inggris 3. Makrame berarti .... A. Songketan B. Rajutan C. Bordiran D. Rumbai-rumbai 4. Di bawah ini alat yang digunakan untuk pembuatan karya makrame adalah .... A. Tali B. Manik-manik C. Gunting D. Penjepit 5. Bahan utama pembuatan karya makrame .... A. Penjepit B. Manik-manik C. Tali D. Penyanggah 6. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya makrame adalah .... A. Pilin B. Rajut C. Anyam D. Simpul 7. Bahan alami untuk membuat makrame yaitu .... A. Tali ijuk B. Akar beringin C. Kulit kerang D. Kulit waru 8. Ayunan untuk bersantai yang dibuat dengan teknik makrame memiliki nilai.... A. Kecantikan B. Keindahan saat digunakan C. Kenyamanan D. Keanggunan 9. Ibu Susilawati membuatan gantungan kunci dengan menggunakan bahan utama berupa tali berwarna-warni, dia menggunakan teknik .... A. Meronce B. Merangkai C. Makrame D. Menghias 10. Kita bisa membuat keranjang bola pada kerajinan makrame dengan menggunakan teknik .... A. Simpul mati B. Anyam C. Pilin D. Rajut 11. Tali yang cocok untuk makrame memiliki ciri-ciri sebagai berikut .... A. Kuat pilinannya B. Mulur C. Kaku D. Cepat mudah putus 12. Benda kerajinan makrame dapat pula dihias dengan ..... A. Manik-manik B. Gesper C. Bulatan-bulatan kecil D. Semua benar 13. Bagaimana ciri-ciri tali yang cocok untuk makrame.... A. Mudah dibentuk B. Tidak kaku C. Tidak mudah mutus D. Semua benar Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 124 14. Tali jala bisa dipakai untuk...... A. Materi buatan untuk meronce B. Materi alami untuk meronce C. Materi buatan untuk makrame D. Materi buatan untuk makrame 15. Penentu kualitas kerajinan makrame adalah ... A. Material B. Kerapian C. Keunikan karya D. Semua benar. 16. Di bawah ini beberapa hasil kerajinan yang dibuat dengan menggunakan teknik makrame adalah ... A. Mantel baju B. Keset kaki C. Souvenir D. Semua benar 17. Makrame termasuk kedalam jenis kerajinan .... A. Emas dan perak B. Kulit C. Tekstil D. Keramik 18. Gambar di atas merupakan salah satu gambar simpul pembuat karya makrame yaitu simpul ..... A. Kepala B. Mati C. Kait ganda D. Persegi 19. Perhatikan langkah-langkah pembuatan karya makrame di bawah ini! 1. Menyiapan alat dan bahan. 2. Finishing. 3. Menyimpul tali dengan menggunakan simpul makrame. 4. Membuat desain karya. 5. Memotong tali sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Susunan yang benar dari langkah-langkah pembuatan karya makrame adalah .... A. 1, 4, 3, 5, dan 2 B. 1, 4, 5, 3, dan 2 C. 4, 1, 3, 5, dan 2 D. 4, 1, 5, 3, dan 2 20. Banyak simpul yang digunkan dalam pembuatan sebuah benda hias adalah ..... A. Semua simpul B. 3 sampai 4 simpul C. Salah satu simpul D. Tidak dibatasi jumlah simpul 125 Dharma Raflesia Unib Tahun XVI, Nomor 2 Desember 2018 ... Bahan utama pembuatan makrame adalah macam-macam jenis tali, diantaranya adalah tali yang bahan dasarnya serat tumbuhtumbuhan seperti tali goni dan ijuk, kemudian ada juga tali yang bahan dasarnya dari bulu hewan seperti tali mool, selain itu ada juga tali yang berasal dari serat sintetis seperti tali nilon. [8] Produk macramé yang dihasilkan oleh ibu-ibu ini cukup beragam, mulai dari gantungin kunci, strap mask, kipas, dompet, clutch dan tas. Hasil kerajinan tangan ini, biasanya di promosikan di beberapa pameran dan juga dititipkan di toko oleh-oleh yang ada di Kota Bandung. ...Hani IrmayantiSri NurhayatiRiani LubisPermasalahan yang ada pada mitra adalah mitra belum mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi untuk promosi dan penjualan hasil kerajinan makrame. Mitra juga kesulitan dalam membuat branding produk, sehingga masih kesulitan dalam memperkenalkan produk kerajinan tangan yang mereka buat ke masyarakat luas. Tujuan dilaksanakan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat ini adalah Memperkenalkan penggunaan teknologi sebagai media untuk melakukan promosi dan penjualan produk serta memberikan informasi bagaimana cara membangun kekuatan branding produk dengan media sosial Instagram. Media social Instagram akan digunakan dalam proses promosi ini, karena sekarang media ini penggunanya cukup banyak dari semua kalangan, tidak hanya digunakan untuk kepentingan probadi, akan tetapi digunakan juga untuk bisnis. Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah pembekalan materi untuk menjelaskan apa itu media sosial Instagram, bagaimana cara menggunakan media sosial tersebut, selain itu juga dilakukan pelatihan terhadap Ibu-Ibu di Kelurahan Kebonwaru Kota Bandung dalam melakukan pembuatan akun Instagram. Kemudian pelatihan dalam penggunaan Instagram untuk kegiatan promosi dan penjualan. Selain itu juga pelatihan dalam branding produk yang akan di promosikan dalam dilaksanakannya kegiatan Pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat ini, Ibu-Ibu di lebih peham penggunaan media sosial Instagram dan juga lebih memahami lagi bagaimana cara memasarkan produk mereka di media sosial jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikurI HartatiL KurniasariHartati, I, & Kurniasari, L. 2018. Penumbuhkembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui pelatihan teknik dasar makrame dalam pembuatan tas dari talikur. Abdimas Unwahas, 21.Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan TanganC KamarilKamaril, C, 2006, Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan, Modul Universitas Terbuka. Jakarta Universitas Makrame Dalam Tren FashionW Muthi'ahMuthi'ah, W, 2013, Teknik Makrame Dalam Tren Fashion, Jurnal Serat Rupa, Vol. 1, Hal Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan PenelitianSartiniSartini, 2011, Pengembangan Modul Kerajinan Makrame Untuk Pembelajaran Keterampilan PKK Di SMP Negeri 1 Yogyakarta, Laporan Penelitian, Program Studi Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri TrisnawatiR RanelisW WendraL PrasiliaE EdiantesTrisnawati, D, Ranelis, R., Wendra, W, Prasilia, L, Ediantes, E, 2018, Pelatihan Membuat Tas Makrame bagi Remaja Putus Sekolah Di UPTD Bina Harapan Remaja Kota Padang Panjang, Batoboh, 32, 128-136.
Permasalahanyang ada dimiliki ibu rumah tangga (ibu PKK) pada ibu Pkk Kelurahan Cempaka kelurahan Cempaka Putih serta Putih adalah kurangnya pembinaan 89 Loyalitas Kreativitas P-ISSN 2722-2101, E-ISSN 2722-4201 Program Studi Ekonomi Manajemen Universitas Abdi Masyarakat Kreatif Pamulang Jurnal LOKABMAS Kreatif Vol. 01, No. 01, Hal. 89- 95
Di zaman serba digital sekarang ini, jika Bunda bisa mengikuti kursus online untuk ibu rumah tangga tentu jauh lebih fleksibel. Dengan materi yang sama saat bertatap muka langsung, kursus online bisa disesuaikan dengan jadwal kita mengurus anak, rumah tangga, bekerja, dan family time. Terlebih banyak juga yang menyediakan kelas bukan real time, jadi kita bisa menyimak materi saat benar-benar terlepas dari pekerjaan atau rumah tangga. Biasanya kelas online akan dimulai dengan membuat grup antara guru dan peserta, melalui aplikasi Whatsapp atau Telegram. Setelah itu, kita juga bisa mengulang materi yang diberikan dan bertanya kepada guru/ tutor/ coach jika ada pertanyaan dan kendala. Ada juga yang sesekali mengadakan meeting online bersama guru dan peserta lainnya. Sekarang banyak lho, Bunda, kursus online yang bermanfaat untuk sekadar menambah ilmu, mengasah skill, atau juga untuk menghasilkan cuan. Kita juga bisa memperluas jaringan dan pertemanan kita di dunia maya, lho. Meski belum bertemu, bisa juga akrab dengan peserta kursus lainnya, kok. Berikut ini 4 rekomendasi kursus online untuk ibu rumah tangga yang bisa Bunda ikuti. 1. Kursus menggambar digital Unsplash/ Kelly Sikkema Kemampuan menggambar memang kadangkala dihubungkan dengan bakat alami seseorang. Namun, tak ada salahnya kita belajar menggambar dari pakarnya. Saya yakin, kalau semakin sering berlatih, kemampuannya pasti lebih terasah. Menggambar digital juga bukankah hal yang mudah karena ada teknik-teknik khusus yang harus dipelajari dan dipahami. Biasanya di kursus menggambar ini, akan diajarkan dasar membuat sketsa, menyimpan layer, teknik pewarnaan, sampai finishingnya. Materi yang dibagikan berupa video dan dokumen. Yang pertama dilakukan adalah menyimak video, membaca materinya, barulah mencoba menggambar. Ada tugas menggambar yang diberikan dan guru akan mengomentari kekurangan gambar kita. Pokoknya bisa juga curhat soal kendala pembuatannya. Selain penggambaran, ada juga kursus online yang materinya menjual hasil gambar digital kita. Akan diajarkan bagaimana cara membuat akun di PNG Tree, Microstok, dan platform jual gambar lainnya. Juga diajarkan bagaimana membuat PayPal, menyairkan uang hasil jualan tersebut, dll. Biasanya uang diperoleh setiap ada individu yang mengundung gambar digital kita. Untuk pemula, memang sebaiknya kita belajar dari dasar bersama teman-teman pemula lainnya. Barulah kalau sudah paham tekniknya, kita bisa mengikuti kursus lanjutan atau ikut kursus menggambar lain sesuai selera gambar yang kita inginkan. Artikel terkait 20 Inspirasi Jualan atau Bisnis Rumahan yang Sukses, Laris, dan Populer Unsplash/ Nick Morrison Ada banyak sekali kursus menulis yang bisa kita temukan di iklan Facebook atau Instagram dan platform lainnya, lho, Bunda. Novelis maupun penulis terkenal pun ikut membuka kursus ini, lho. Selain untuk menyapa para penggemarnya, mereka menggunakan kursus ini untuk membagikan ilmu bagaimana caranya menulis yang berbobot, seperti mereka. Kursus menulis ini setidaknya ada dua jenis, yakni menulis fiksi dan non fiksi. Fiksi pun masih dipecah menjadi menulis cerpen, puisi, atau novel. Untuk non fiksi juga ada bermacam jenis tulisannya, misalnya esai/ opini, tulisan informatif catatan perjalanan, laporan, review, dll. Sama seperti kursus menggambar digital, kursus menulis pun kebanyakan bukan real time. Kita bisa berkali-kali memutar video maupun materi tertulis dan bertanya kepada gurunya. Kita juga akan memiliki teman sekelas yang bisa saling berbagi, misalnya bagaimana cara mencari ide, menuangkannya dalam tulisan, kendala-kendala membagi waktu, dll. Biasanya ada tugas praktik yang akan dikoreksi oleh guru/tutornya. Sesekali meeting online dengan guru dan peserta lainnya juga sangat menyenangkan. Tulisan bisa dikirim ke media cetak maupun online, sehingga kita bisa mendapat cuan kalau tulisan kita dimuat. Akan tetapi, terlepas ada tidaknya cuan, ide atau gagasan kita bisa tersampaikan dan dibaca orang lain saja, itu sudah sangat membahagiakan, lho, Bun. Artikel terkait Tips Bagi Ibu yang Bekerja untuk Menyeimbangkan Kehidupan Karir dan Keluarga 3. Kursus bahasa asing Unsplash/ Christina Kursus bahasa asing juga sekarang bisa dilakukan dengan online lho, Bunda. Meski ada beberapa kelas yang bukan real time, ada juga kursus yang menyediakan pertemuan wajib temu muka melalui aplikasi meeting online. Bagaimana pun juga belajar bahasa membutuhkan kesempatan kita untuk mendengarkan pelafalan bahasa asing yang benar dan kita juga harus berlatih melafalkannya. Biaya yang ditawarkan beragam, tergantung jenis bahasa dan tingkat kesulitannya. Biasanya kelas pemula dibuat semenarik mungkin agar orang tertarik mempelajari bahasa baru tersebut, juga dengan meeting online. Baru kalau sudah mempelajari level berikutnya, tanpa meeting online pun masih bisa paham. Kalau kita sudah menguasai suatu bahasa, tentu kita bisa menjadi penerjemah, baik lisan maupun tulisan. Sekarang banyak tawaran pekerjaan dalam bidang bahasa ini, lho, baik pekerjaan tetap maupun freelance. 4. Kursus fotografi Unsplash/ Ralph Ravi Kayden Ada bermacam-macam teknik pengambilan foto yang digunakan untuk berbagai tujuan lho, Bunda. Meski selain memang harus bermodal kamera, kita juga harus belajar teknik pengambilan yang sangat penting. Dalam foodphotography atau foto tentang makanan, misalnya, menuntut sang fotografer paham berbagai angle dan teknik yang bisa digunakan agar makanan tersebut terlihat lebih enak dan menarik. Meski ada sesi meeting onlinenya, materi tentang teori teknik fotografi, dll. biasanya akan dibagikan melalui grup Whatsapp atau Telegram. Diskusi bersama guru/tutor dan peserta kursus lainnya juga tersedia. Kalau sudah jago memotret dan banyak portofolio yang bisa kita pamerkan, pastinya job akan datang kepada kita lho, Bun. Artikel terkait 21 Peluang Usaha Rumahan dengan Modal Kecil, Tambah Penghasilan Keluarga Sebenarnya banyak yang bilang kalau keempat kursus di atas bisa saja dipelajari secara otodidak, melalui buku, video gratis, atau materi pdf gratis di internet. Akan tetapi, menurut saya, lebih baik belajar kepada ahlinya, setidaknya kita mendapat tips sehingga bisa segera mengatasi kesulitan dan kendala yang dihadapi dari orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Dibanding menghadiri pertemuan dengan tatap muka yang kadang merepotkan bagi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga, mengikuti kursus secara online ini jauh lebih fleksibel kok, Bun. Ilmunya sama-sama berbobotnya. Tertarik ikut salah satu kursus online untuk ibu rumah tangga tersebut, Bunda? Banyak informasinya di internet kok, Bun. Bisa dicoba sesuai minat dan hobinya. Tidak ada kata terlambat untuk belajar hal baru. Ditulis oleh Primasari N. Dewi, UGC Contributor Artikel UGC lainnya 3 Tips Cermat Hadapi Hoaks Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Aturan Pembelajaran Tatap Muka PTM 100% Bikin Orangtua Gelisah 10 Jenis Les atau Kursus yang Sebaiknya Ditawarkan kepada Anak Sejak Kecil Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
Andamencari Pelatihan Bisnis Online untuk Ibu Rumah Tangga di Batam? Hubungi 083837060702. Buat anda yang Gaptek dengan yang namanya Internet, Yang katanya mau Bisnis Online tapi terkendala dengan Pengetahuan tentang Internet Marketing, Bingung mau mulai dari mana? Ini solusis untuk anda yang ingin meningkatkan Omsetnya Lewat Bisnis Online. Rendahnya jumlah pelaku usaha di Indonesia disinyalir karena berwirausaha dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan dan perlu waktu lama untuk bisa menjadi orang yang sukses dalam berwirausaha. Tujuan kegiatan pengabdian oleh tim pengabdian Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Wijayakusuma Purwokerto adalah masyarakat dapat memahami dan menerapkan cara meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan memulai usaha baru maupun melakukan inovasi dalam usaha yang sudah ada. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah presentasi tatap muka dengan materi terkait upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha kecil, dan pentingnya inovasi dalam kewirausahaan. Hasil pengabdian pada masyarakat di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa masyarakat khususnya ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga mampu memahami upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha baru maupun inovasi dalam kewirausahaan. Selain itu, masyarakat dapat memulai usaha baru dan berinovasi dalam kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Kata kunci Pendapatan Rumah Tangga, Inovasi Kewirausahaan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free WIKUACITYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Tahun 2022 Jurnal Wikuacitya Jurnal Pengabdian Masyarakat // 85 PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI IBU-IBU PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA Diah Retnowati 1, Hari Winarto 2, Sodik Dwi Purnomo 3 1 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Raya Beji Karangsalam Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53152 e-mail ddyahunwiku 2 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Raya Beji Karangsalam Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53152 e-mail 3 Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Wijayakusuma Purwokerto Jl. Raya Beji Karangsalam Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53152 e-mail sodikdwipurnomo Abstrak Rendahnya jumlah pelaku usaha di Indonesia disinyalir karena berwirausaha dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan dan perlu waktu lama untuk bisa menjadi orang yang sukses dalam berwirausaha. Tujuan kegiatan pengabdian oleh tim pengabdian Fakultas Ekonomika dan Bisnis Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Wijayakusuma Purwokerto adalah masyarakat dapat memahami dan menerapkan cara meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan memulai usaha baru maupun melakukan inovasi dalam usaha yang sudah ada. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah presentasi tatap muka dengan materi terkait upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha kecil, dan pentingnya inovasi dalam kewirausahaan. Hasil pengabdian pada masyarakat di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa masyarakat khususnya ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga mampu memahami upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha baru maupun inovasi dalam kewirausahaan. Selain itu, masyarakat dapat memulai usaha baru dan berinovasi dalam kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Kata kunci Pendapatan Rumah Tangga, Inovasi Kewirausahaan Abstract The low number of business actors in Indonesia is allegedly because entrepreneurship is considered a less promising profession and takes a long time to become a successful person in entrepreneurship. The purpose of service activities by the service team of the Faculty of Economics and Business, Development Economics Study Program, Wijayakusuma Purwokerto University is that the community can understand and apply how to increase household income by starting new businesses or innovating in existing businesses. The approach method carried out in this service activity is a face-to-face presentation with material related to efforts to increase household income, start a small business, and the importance of innovation in entrepreneurship. The results of community service in Kebutuhduwur Village, Pagedongan District, Banjarnegara Regency, show that the community, especially mothers who empower family welfare, are able to understand efforts to increase household income, start new businesses and innovate in entrepreneurship. In addition, people can start new businesses and innovate in entrepreneurship so that they can increase household income. Keywords Household Income, Entrepreneurial Innovation WIKUACITYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Tahun 2022 Jurnal Wikuacitya Jurnal Pengabdian Masyarakat // 86 PENDAHULUAN Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk nasional Suparyanto, 2014. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan keluarga merupakan balas karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang diberikan dalam kegiatan produksi Wulandari, 2015. Sementara itu, pendapatan rumah tangga adalah penghasilan yang diperoleh dari seluruh anggota rumah tangga keluarga baik yang berasal dari kepala keluarga atau seluruh anggota keluarga Astutik, 2013. Salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga adalah melalui kewirausahaan. Wirausaha entrepreneur artinya menerima risiko untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Menjadi seorang wirausahawan dibutuhkan action, maintaining self, full spirit, berorientasi pada tindakan dan toleransi terhadap ketidakpastian Purnomo, 2021. Kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang telah ada dengan memanfaatkan sumberdaya alam, modal, dan teknologi dengan tujuan menghasilkan pendapatan individu dan berguna bagi masyarakat. Jumlah pelaku wirausaha menjadi salah satu indikator kemajuan dari suatu negara, jumlahnya harus lebih dari 14 persen dari rasio jumlah penduduk suatu negara. Sedangkan di Indonesia pelaku wirausaha baru mencapai 3,1 persen atau setara 8,06 juta jiwa pada tahun 2019 Watrianthos et al., 2020. Rendahnya kewirausahaan Indonesia dibandingkan negara lain disinyalir karena sistem pendidikan di Indonesia yang kurang mendorong mahasiswa untuk berkembang sebagai wirausaha. Berwirausaha dianggap sebagai sebuah profesi yang kurang menjanjikan , karena perlu waktu lama untuk bisa menjadi seorang yang sukses Zuraya, 2018. Di awal tahun 2020, ketika semua negara di dunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, banyak negara yang fokus untuk menangani masalah tersebut. Sehingga masalah ekonomi dan lainnya menjadi prioritas utama. Pada tahun 2020 Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -2,07%, sehingga menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami deflasi atau penurunan drastis karena perkembangannya yang kurang stabil Badan Pusat Statistik, 2020. Sektor UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah juga terkena dampak pandemi. Apalagi setelah diberlakukannya PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar di berbagai kota di Indonesia, penjualannya menurun sangat signifikan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis atau pengusaha perlu menciptakan cara baru untuk menjual produk seperti penjualan online, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengusaha perlu lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan produk dan/atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Inovasi menurut Goman Rusdiana, 2014 adalah penerapan secara praktis ide kreatif. Inovasi dapat diwujudkan dengan adanya kreativitas yang cukup tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk menerapkan sesuatu yang baru ke dalam kehidupan kita. Kreativitas dan inovasi memungkinkan wirausahawan untuk bekerja lebih efektif dan efisien Nirmala & Wijayanto, 2021. Hal ini diperlukan untuk mendukung bisnis, terutama di masa yang penuh tantangan seperti sekarang ini. Mereka dapat memecahkan masalah yang ada, mengubahnya menjadi pemikiran yang hebat, menciptakan terobosan baru, dan mengubah batasan yang ada. Tidak mungkin sesuatu menjadi sesuatu yang memiliki kekuatan dan keunggulan. Oleh karena itu, pengembangan produk dan layanan baru yang berkelanjutan diharapkan dilakukan oleh pengusaha agar menemukan cara baru untuk menjalankan bisnis mereka Purnomo et al. 2021. METODE Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah presentasi tatap muka dengan materi terkait upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai WIKUACITYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Tahun 2022 Jurnal Wikuacitya Jurnal Pengabdian Masyarakat // 87 usaha kecil, dan pentingnya inovasi dalam kewirausahaan. Sasaran peserta penyuluhan adalah Masyarakat khususnya Ibu PKK di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha baru dan pentingnya inovasi dalam kewirausahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat kegiatan pengabdian dilaksanakan di Balai Desa di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah masyarakat khususnya ibu PKK di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Kegiatan diawali dengan peserta datang ke lokasi penyuluhan kemudian melakukan registrasi, dalam kegiatan ini jumlah peserta sebanyak 40 orang. Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengabdian Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Wijayakusuma Purwokerto, tokoh masyarakat, dan masyarakat desa khususnya ibu-ibu PKK sebagai peserta penyuluhan. Gambar 2. Registrasi Peserta Penyuluhan Sumber Dokumentasi Kegiatan Masyarakat dapat berperan serta dalam meningkatkan pendapatan keluarganya. Beberapa peserta penyuluhan khususnya ibu-ibu PKK bahkan sudah turut berperan serta dalam peningkatan pendapatan keluarga, diantaranya dengan membuka warung kelontong, berjualan di pasar dan sebagainya. Namun, beberapa peserta lainnya menyatakan bahwa untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga, dengan memulai suatu usaha terkendala pada ide dan modal awal. Kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan melaksanakan penyuluhan tentang upaya dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha baru dan pentingnya inovasi dalam kewirausahaan. Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan peserta aktif bertanya sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. Penyuluhan yang diberikan memberikan pemahaman ke warga tentang arti, maksud dan tujuan dari kewirausahaan, serta sikap dan tahapan dalam kewirausahaan. Pengertian kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut dapat berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. WIKUACITYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Tahun 2022 Jurnal Wikuacitya Jurnal Pengabdian Masyarakat // 88 Memulai suatu usaha, disarankan untuk dapat menciptakan visi dari kondisi lingkungan sekitar, terutama dengan mencoba memenuhi permintaan pasar yang ada secara sederhana. Di awal usaha disarankan untuk dapat memulai usaha dengan modal sendiri, patungan atau justru tanpa modal yakni dengan sistem menjadi reseller/makelar/perantara dalam proses terjadinya penjualan dan hutang sangat tidak disarankan dalam memulai suatu usaha. Setelah penyuluhan bertambahnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara akan pentingnya meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memulai usaha baru dan inovasi dalam berwirausaha. Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, masyarakat diharapkan dapat memulai usaha dan berinovasi dalam kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. Gambar 2. Penyuluhan dan Diskusi Sumber Dokumentasi Kegiatan KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengabdian pada masyarakat di Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara menunjukkan bahwa masyarakat khususnya ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga mampu memahami upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga, memulai usaha baru maupun inovasi dalam kewirausahaan. Selain itu, masyarakat dapat memulai usaha baru dan berinovasi dalam kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga. DAFTAR PUSTAKA Astutik, F. 2013. Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga melalui Home Industry Gambir Krupuk Kertas di Dusun Dunengendak Desa Tlontoraja Kecaman Pasean Kabupaten Pamekasan. Jurnal Pendidikan Ekonomi JUPE, 13. Badan Resmi Statistik. 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020. Badan Pusat Statistik. Nirmala, N., & Wijayanto, W. 2021. Minat Berwirausaha Kaum Wanita di Kota Purwokerto. Ekonomis Journal of Economics and Business, 51, 282-290. WIKUACITYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Tahun 2022 Jurnal Wikuacitya Jurnal Pengabdian Masyarakat // 89 Purnomo, S. D., Adhitya, B., & Zumaeroh, Z. 2021. Pengaruh Ekonomi Digital Terhadap Pendapatan Industri Mikro dan Kecil di Indonesia. Ekonomikawan Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, 211, 85-95. Purnomo, S. D. 2021. Analysis of Labor Absorption in Central Java Province. Ekonomis Journal of Economics and Business, 51, 240-244. Rusdiana. 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Bandung Pustaka Pustaka. Suparyanto 2014. "Konsep Dasar Pendapatan Keluarga." Watrianthos, R., Sutrisno, E., Hasibuan, A., Chandra, E., Sudarso, A., Muliana, M., ... & Widyastuti, R. D. 2020. Kewirausahaan dan Strategi Bisnis. Yayasan kita menulis. Wulandari, D. 2015. Sumbangan Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pekerja Konveksi Kelambu Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga Perantau Di Desa Sumampir Kecamatan Rembangkabupaten Purbalingga Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Zuraya, N. 2018. Enggartiasto Tingkat Kewirausahaan di Indonesia Rendah. Retrieved November, 23, 2020. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Sodik Dwi PurnomoOne of the labor problems is the availability of job opportunities which are very limited, while the number of workforce is increasing. This type of research used in this research is quantitative. The data used in this research is panel data with multiple linear regression analysis techniques. This data uses 35 districts / cities in Central Java Province from 2014-2019. The results showed that economic growth and inflation did not have a significant effect on employment in Central Java Province in 2014-2019. Meanwhile, Regional Minimum Wage and Human Development Index have a positive and significant effect on employment in Central Java Province in 2014-2019. The implications that can be given are the need to improve the quality of the population in Central Java Province. To increase the Human Development Index, it is possible to facilitate access to health and education facilities at affordable NirmalaWisnu WijayantoThis study aims to identify the factors that encourage women's interest in entrepreneurship. This research uses a qualitative approach. Data collection techniques were carried out through observation, in-depth interviews, and discussions. Based on the sampling technique using purposive sampling method and snowball sampling, it obtained 30 respondents. Data analysis using data analysis model Miles and Huberman. The results showed that 1 as many as of women entrepreneurs who have run their businesses for more than 3 years, 2 as many as 80% of women entrepreneurs are engaged in the culinary field, 3 as many as 30% of informants got the initial idea to open a business to distribute hobbies, as well as 4 factors that encourage women's interest in entrepreneurship are seeing business opportunities as much as 40%, the desire to improve self-efficacy by having flexibility in time and opening employment opportunities as much as and the desire to manage finances itself as much as 10%. The implications of this research are 1 business owners need a strong entrepreneurial spirit and commitment in running a business as one of the keys to success in developing a business 2 people who want to be entrepreneurial can increase their discernment to see and seize business opportunities, 3 the government, especially government agencies. related needs to be more active in empowering and fostering women entrepreneurs, especially in terms of business management Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga melalui Home Industry Gambir Krupuk Kertas di Dusun Dunengendak Desa Tlontoraja Kecaman Pasean Kabupaten PamekasanF AstutikAstutik, F. 2013. Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga melalui Home Industry Gambir Krupuk Kertas di Dusun Dunengendak Desa Tlontoraja Kecaman Pasean Kabupaten Pamekasan. Jurnal Pendidikan Ekonomi JUPE, 13.Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020Statistik Badan ResmiBadan Resmi Statistik. 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020. Badan Pusat Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pekerja Konveksi Kelambu Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga Perantau Di Desa Sumampir Kecamatan Rembangkabupaten Purbalingga Doctoral dissertationD WulandariWulandari, D. 2015. Sumbangan Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pekerja Konveksi Kelambu Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga Perantau Di Desa Sumampir Kecamatan Rembangkabupaten Purbalingga Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.Enggartiasto Tingkat Kewirausahaan di Indonesia RendahN ZurayaZuraya, N. 2018. Enggartiasto Tingkat Kewirausahaan di Indonesia Rendah. Retrieved November, 23, 2020. 9ogXYt.
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/157
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/441
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/435
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/41
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/140
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/170
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/55
  • ozuhsf9pi5.pages.dev/194
  • pelatihan untuk ibu rumah tangga